Hallo sahabat cymed, apakah kalian pernah memainkan game Pokemon GO?
Seberapa sering kalian menggunakan filter sticker pada sosial media kalian?
Jika iya, kalian sudah bersinggungan langsung dengan teknologi augmented reality.
Nah, apa sih sebenarnya augmented reality itu ?
AR (augmented reality) merupakan hasil dari penggunaan teknologi untuk menempatkan informasi suara, gambar dan teks di dunia yang kita lihat. Bagi orang awam augmented reality digadang sebagai teknologi futuristik, tetapi teknologi ini sebenarnya sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu. Teknologi ini bisa kita lihat pada heads-up display pesawat tempur kembali pada tahun 1990-an yang menampilkan ketinggian, arah dan kecepatan dari pesawat, bahkan beberapa tahun setelahnya pesawat tempur bisa mengidentifikasi objek sebagai target.
Melompat ke 10 tahun terakhir, beberapa perusahaan membuat berbagai macam perangkat yang berbasis augmented reality. Pada tahun 2013, Google menghadirkan Google Glass, menampilkan tampilan pada lensa pengguna lewat sebuah proyektor kecil dan menerima respon melalui voice commands, gambar, video dan suara ke layar. Namun pada akhir Desember 2015 Google menarik produk mereka ini.
Waktu berlalu, augmented reality memasuki kehidupan kita sehari-hari melewati smartphone kita. Salah satu bentuk dimana AR memasuki kehidupan manusia dengan melalui mobile game. Pada 2016, game berbasis AR “ Pokémon GO ” menjadi gebrakan yang sensasional, dengan pengguna yang terhitung sampai 100 juta. Dengan jumlah pengguna yang begitu fantastis-nya, Niantic berhasil meraup keuntungan yang sangat besar. Game ini akan memberikan fitur dimana kita bisa melihat para monster berkeliaran di lingkungan kita.
Lalu bagaimanakah masa depan AR?
Ya, seperti yang kita ketahui pada era ini penggunaan AR di kehidupan masyarakat banyak ditemui di sosial media. Penggunaan AR yang terkesan futuristik kini bisa kita temui di fitur filter pada sosial media. Contoh saja Instagram dan Snapchat. Di lain sisi, penggunaan AR nantinya tidak akan hanya berkutat pada smartphone atau tablet. Perkembangan berlanjut begitu cepatnya, termasuk AR yang berfungsi pada lensa kontak. Hingga pada akhirnya smartphone dan tablet, namun belum jelas apakah penggantinya. Namun AR sendiri memiliki beberapa isu yang berkembang. Contoh saja Google, banyak orang yang khawatir bahwa percakapan ataupun gambar mereka terawasi.
Image by FunkyFocus from Pixabay