
Hai sahabat Cymed sudah tau tentang perkembangan dari teknologi robot saat ini ? Ya saat ini kemajuan dari teknologi robot sangat pesat dan memberikan peluang baru dalam dunia kesehatan khususnya di teknik biomedis. Sebagai contoh, robot mikro-nano yang memungkinkan kita untuk mempelajari masalah kesehatan dan solusi yang tepat bagi penderita. Robot medis membuka jalan baru untuk operasi klinis yang invasif rendah dan efisien tinggi. Masalah khusus ini bertujuan untuk menginformasikan pencapaian penelitian terbaru, temuan, dan ide-ide di bidang robotika dalam rekayasa biomedis dan kesehatan. Nah disini saya akan memberikan sedikit informasi dari salah satu robot yang membantu di bidang biomedis yaitu Da Vinci, simak yuk.

Sistem Bedah Da Vinci adalah sebuah teknologi baru dalam dunia biomedis yang menggunakan robot bedah canggih dan memungkinkan ahli bedah untuk melakukan prosedur bedah invasif minimal yang kompleks dengan presisi dan akurasi. Sistem ini menggunakan perangkat robotika yang dirancang untuk memberikan dan menawarkan opsi dalam melakukan operasi yang lebih efisien dan efektif bagi ahli bedah.
Keamanan dan kemanjuran dari sistem bedah Da Vinci didokumentasikan dalam publikasi klinis dan literatur yang mendukung penggunaannya sangat luas. Di UC Health, memiliki dua Sistem Bedah Da Vinci untuk membantu ahli bedah dalam prosedur bedah untuk berbagai kondisi.
Keutamaan dari Robot bedah Da Vinci :
- Presisi, ketangkasan dan kontrol selama operasi.
- Kemampuan untuk mengeksekusi sayatan 1-2 cm lebih detail dibandingkan sayatan manual.
Robot Bedah Da Vinci terdiri dari :
- Konsul dokter bedah dirancang secara ergonomis.
- Gerobak pasien dengan empat lengan robot interaktif.
- Sistem visi berkinerja tinggi dan perangkat Endo Wrist yang dipatenkan.
Fakta dari Robot Bedah Da Vinci :
- Pada tahun 2000 Sistem Bedah Da Vinci menjadi alat bedah robotik pertama yang digunakan dalam bedah laparoskopi di Amerika Serikat.
- Ada lebih dari 1.700 Sistem Da Vinci dipasang di rumah sakit di seluruh dunia.
- Lebih dari 775.000 pasien di seluruh dunia telah menjalani prosedur Da Vinci.
- Studi terbaru menemukan bahwa ketika membandingkan operasi pengangkatan prostat dengan radiasi, pembedahan memiliki tingkat kematian akibat kanker terendah.
- Prosedur Da Vinci dilakukan untuk berbagai kondisi dalam spesialisasi termasuk bedah jantung, urologist, ginekologi, pediatri, dan umum.
- Lebih banyak pria AS memilih operasi Da Vinci untuk mengobati kanker prostat mereka daripada perawatan lainnya.
- 86% program residensi urologi di AS memiliki Sistem Da Vinci. Ada 42 program beasiswa onkologi ginekologi di AS yang memiliki sistem Da Vinci.
Sistem Da Vinci ini merupakan pengembangan dari metode laparoskopi. Di sistem pembedahan ini ahli bedah harus berdiri dan melakukan pembedahan dengan cara membuat sayatan kecil di dinding perut. Dengan metode laparoskopi, dokter bedah harus melihat ke atas dan melihat monitor video 2D terdekat untuk melihat gambar anatomi target. Dokter bedah juga harus bergantung pada asisten pasien untuk memposisikan kameranya dengan benar. Sedangkan Sistem Bedah Da Vinci memungkinkan ahli bedah untuk mengoperasikan dengan mudah. Cara menggunakan alat tersebut sangat mudah digunakan, dokter bedah duduk lalu mata dan tangan diposisikan sejajar dengan alat Da Vinci. Untuk memindahkan perangkat atau memposisikan ulang kamera, dokter bedah hanya menggerakkan tangannya.
Dengan Sistem bedah Da Vinci, proses operasi hanya membuat beberapa sayatan kecil dan ketepatan yang lebih baik. Dalam operasi tersebut lebih mengurangi pendarahan, penyembuhan lebih cepat, dan risiko infeksi berkurang.
Sementara ini Sistem bedah Da Vinci telah ada kurang lebih 19 tahun sekarang. Perangkat tersebut terus menjadi lebih maju dan berkembang. Namun saat ini banyak dari perusahaan besar yang tertarik untuk membuat bahkan mengembangkan sistem yang sama. Bahkan fitur yang dikembangkan lebih otonom dan memiliki kemampuan yang lebih luas.
Kira kita apa lagi ya??? Kalau teman-teman punya cerita menarik, bisa komen dibawah..